Jumat, 13 Desember 2013

Wejangan Untuk Keluarga Muda

Gambaran keluarga harmonis saat ini bergerak cenderung semakin muda usianya. Padahal kemungkinan labilnya emosi pasangan muda cenderung tinggi. Belum stabilnya emosi bisa jadi alasan mereka memutuskan untuk menikah namun tanpa bekal strategi realistis bagaimana kehidupan setelah perkawinan.

Tahun pertama perkawinan adalah yang terberat karena kedua pasangan sama-sama baru belajar untuk hidup ber-keluarga secara kesatuan dan bisa menjadi lebih sulit bagi individu yang tidak terbiasa berbagi ruangan. Tiba-tiba selalu ada dua opini dari segala macam hal seperti seberapa sering kulkas harus dibersihkan, dimana sapu harus diletakkan.

keluarga muda


Untuk melalui masa-masa tahun pertama, hal yang perlu pertama Anda camkan adalah lupakan cerita dongeng maupun komedi romantik yang memberitahu Anda bahwa segala sesuatunya akan klop jika Anda saling jatuh cinta. Kedua, buatlah pemisahan tugas rumah tangga, masing-masing memiliki tugas dan area berbeda untuk menjaga kebersihan rumah. Ketiga, buatlah perencanaan keuangan. Uang adalah masalah yang sensitif, bagi suami-istri sekalipun. Tentukanlah siapa yang membayar tagihan rumah tangga, siapa yang membayar kebutuhan sehari-hari dan juga tentukan budget maksimum sesuai kemampuan.

Keluarga harmonis bukan berarti kompak dalam segala hal. Walalupun Anda berdua telah menjadi satu, sadarilah bahwa Anda tetaplah dua kepala yang berbeda, jangan pernah berhenti untuk belajar berkompromi dan menghormati ruangan masing-masing. Tetap sertakan humor dalam hubungan Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.